Gejala Campak, Penyebab, dan Cara Mengobati


Campak adalah penyakit infeksi saluran pernafasan yang sangat menular. Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu. Campak atau disebut juga rubeola disebabkan oleh virus. Umumnya, gejala muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terkena viruscampak tersebut.

Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak dan bisa berakibat fatal. Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan menyuntikkan vaksin. Selain itu, kamu juga bisa membaca biodata Vonny Felicia dan manfaat buah bacang.

Penyebab

Campak disebabkan oleh infeksi virus dari famili Paramyxovirida. Virus ini menular melalui percikan air liur saat penderitanya bersin, batuk, atau berbicara. Penularan virus ini juga dapat terjadi ketika seseorang menyentuh hidung atau mulut setelah memegang permukaan benda yang terkontaminasi.

Selain melalui paparan, ada faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena campak, yaitu:

  • Belum mendapatkan vaksin campak atau vaksin MMR
  • Bepergian ke wilayah yang terdapat wabah campak
  • Kekurangan vitamin A

Dokter dapat menentukan pasien menderita campak dengan menanyakan gejala dan memeriksa karakteristik ruam pada kulitnya. Namun, pada beberapa kasus, dokter perlu melakukan pemeriksaan tambahan untuk menegakkan diagnosis, yaitu:

  • Tes darah, untuk memeriksa antibodi terhadap virus campak
  • Tes PCR melalui swab tenggorokan dan hidung, untuk mendeteksi virus campak
  • Tes urine, yang juga untuk mendeteksi virus campak

Gejala

Gejala awal infeksi campak biasanya berupa batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah. Anak-anak mungkin juga memiliki bintik-bintik koplik (bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam dimulai. Ruam kemudian akan muncul 3–5 hari setelah gejala awal dimulai.

Urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada akhirnya, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.

Berikut ini merupakan gejala campak, yaitu:

  • Mata merah dan sensitif terhadap cahaya;
  • Menyerupai gejala pilek seperti batuk kering, hidung beringus, dan sakit tenggorokan;
  • Lemas dan letih;
  • Demam tinggi;
  • Sakit dan nyeri;
  • Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan;
  • Diare atau/dan muntah-muntah; dan
  • Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.

Pengobatan

Campak dapat sembuh tanpa pengobatan dalam beberapa hari. Namun, untuk membantu meredakan gejala, penderita bisa banyak minum air putih, minum obat pereda nyeri, dan beristirahat yang cukup. Jika diperlukan, penderita campak bisa mengonsumsi suplemen vitamin A sesuai resep dokter.

Campak dapat dicegah dengan pemberian vaksin campak dan dilanjutkan dengan vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan rubella (vaksin MMR). Pemberian vaksinasi tersebut harus sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter.

Pada orang yang terserang campak, disarankan untuk tetap di rumah sampai gejala mereda guna mencegah penularan penyakit.

Nah, itulah dia beberapa penjelasan tentang penyakit campak, mulai penyebab, gejala, dan cara pengobatannya, semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar