Timbul Rasa Nyeri Saat Haid? Ini Penyebabnya

Timbul Rasa Nyeri Saat Haid? Ini Penyebabnya

Menstruasi atau haid merupakan suatu hal yang normal untuk wanita. Biasanya haid akan terjadi sekali dalam sebulan dalam kurun waktu yang bervariasi, ada yang cepat dan juga lama.

Saat masa mentruasi tiba, biasanya memang akan disertai sedikit rasa nyeri disekitaran area pinggang. Namun tak jarang, bagi beberapa orang, rasa nyeri saat haid dapat menjadi suatu hal yang sangat mengganggu.

Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan timbul rasa nyeri saat masa haid tiba? Penasaran? yuk simak penjelasan berikut ini.

Penyebab Rasa Nyeri Saat Haid

Timbul Rasa Nyeri Saat Haid? Ini Penyebabnya

1. Terjadi hormon saat menstruasi

Penyebab pertama munculnya rasa nyeri saat menstruasi adalah terjadi perubahan hormon saat menstruasi.

Saat menstruasi tiba, akhormon prostaglandin akan aktif dan akan memicu terjadi sebuah konstaraksi pada rahim.

Biasanya, proses kontraksi ini akan terjadi 1-3 hari sebelum menstruasi dan puncaknya akan dirasakan sehari setelah haid lalu mereda dengan sendirinya pada hari kedua dan ketiga.

Nah, apa bila perubahan hormon ini masuk sebagai kelompok dismenore primer, maka rasa nyeri dan juga kram akan timbul di perut bagian bawah dan  dapat  menjalar hingga punggung, pinggul, dan paha bagian bawah.

2. Premenstrual syndrome (PMS)

Penyebab munculnya rasa nyeri saat haid yang berikutnya adalah Premenstrual syndrome (PMS, yakni sebuah kondisi yang cukup lumrah untuk terjadi pada wanita wanita 1-2 minggu sebelum menstruasi.

Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan hormon yang drastis di dalam sistem reproduksi. Namun, PMS biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah darah menstruasi keluar.

3. Endometriosis

Penyebab munculnya rasa nyeri saat haid adalah Endometriosis, yakni sebuah kondisi medis, dimana sel yang terdapat pada lapisan rahim yang mirip dengan endometrium tumbuh di bagian lain tubuh selain di rahim, biasanya tumbuh pada tuba falopi, ovarium, kandung kemih, dan jaringan lain yang melapisi panggul. Pada kondisi yang lebih parah, sel-sel tersebut juga bisa tumbuh di usus, hati, paru-paru, bahkan otak.

4. Peradangan panggul

Penyebab berikutnya yang memicu munculnya rasa nyeri saat haid tiba adalah karena sebuah peradangan yang ada di panggung (pelvic inflammatory disease atau PID).

Peradangan ini merupakan  salah satu pemicu munculnya rasa nyeri karena pada saat tejadi peradangan, terjadi infeksi pada rahim, tuba falopi, atau ovarium yang biasanya disebabkan oleh bakteri dari penyakit menular seksual yang tak kunjung diobati.

Tak hanya itu, terjadinya peradangan di lokasi tersebut akan membuat produksi prostaglandin yang berlebihan sehingga nyeri haid pun akan semakin terasa.

5. Fibroid rahim

Faktor lainnya yang dapat memicu munculnya rasa nyeri saat menstruasi adalah karena munculnya sebuah tumor jinak yang ada pada bagian dinding rahim dan dapat menekan rahim sehingga memicu munculnya rasa sakit perut saat haid.

Tak hanya itu saja, kemuculan fibroid pada dinding rahing akan membuat otot rahim harus bekerja secara ekstra untuk mengeluarkan gumpalan darah ketika proses menstruasi terjadi. Akibatnya, perdarahan haid menjadi banyak dan nyerinya semakin parah.

6. Adenomiosis

Faktor lainnya yang juga menjadi sebuah pemicu munculnya rasa nyeri saat menstruasi tiba adalah Adenomiosis, yakni sebuah penyakit yang tergolong langka.

Adapun gejala dari penyakit ini adalah tumbuhnya jaringan endometrium di dinding otot rahim. Selain menjadi penyebab nyeri haid, adenomosis juga dapat membuat menstruasi lebih berat atau lebih panjang.

7. Stenosis serviks

Selain karena beberapa faktor diatas, ternyata hal lain yang dapat memicu rasa nyeri saat haid tiba adalah Stenosis serviks.

Penyakit ini biasanya dintandai dengan penyempitan pada leher rahim (serviks) yang menyebabkan darah menstruasi tidak bisa keluar dengan lancar. Hal ini menyebabkan rahim tertekan dan menimbulkan sakit perut saat haid.

8. Penggunaan IUD berlapis tembaga

Faktor berikutnya yang juga dapat memicu terjadinya rasa nyesi saat menstruasi adalah Penggunaan IUD berlapis tembaga.

Perlu kalian ketahui bahwa IUD berlapis tembaga merupakan salah satu alat kontrasepsi yang cukup umum digunakan. Pada beberapa wanita, penggunaan kontrasepsi ini memicu darah menstruasi keluar lebih banyak dan rasa nyeri haid meningkat, terutama saat baru dipasang.

Tidak ada komentar