Penyebab Tumor Colli, Gejala dan Cara Mengatasinya

  


Tumor colli, atau yang sering disebut sebagai tumor leher, adalah suatu benjolan yang muncul pada leher. Benjolan ini dapat terlihat atau dirasakan pada permukaan kulit leher, dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit pada awalnya. 

Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja dan ditemukan pada semua usia, namun lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Seorang aktris tanah air, Aurelie Moeremans, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia mengidap penyakit tumor colli.

Untuk lebih memahami apa itu tumor colli dan informasi lebih lanjut seputar kondisi ini, silakan simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Penyebab Tumor Colli

Penyebab tumor colli dapat bervariasi tergantung pada jenis dan karakteristik tumor yang muncul. Berikut adalah beberapa penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya tumor leher atau tumor colli:

1. Infeksi bakteri atau virus

Beberapa infeksi bakteri atau virus, seperti Epstein-Barr virus atau Human Papillomavirus (HPV), dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor colli. Kelenjar getah bening pada leher berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan membengkak sebagai respons terhadap infeksi. Jika infeksi tidak sembuh sepenuhnya, pembengkakan kelenjar getah bening dapat menjadi permanen dan menyebabkan pembentukan benjolan pada leher.

2. Kondisi autoimun

Kondisi autoimun seperti lupus atau tiroiditis Hashimoto dapat meningkatkan risiko tumor colli. Pada kondisi autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh yang sehat, menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening dan potensial memicu terjadinya tumor colli.

3. Paparan radiasi

Paparan radiasi pada daerah leher dapat meningkatkan risiko tumor colli. Risiko ini lebih besar pada orang yang telah menerima dosis radiasi tinggi pada daerah leher, seperti pada pasien kanker kepala dan leher.

4. Kelainan genetik

Beberapa kelainan genetik, seperti sindrom Li-Fraumeni, sindrom Cowden, dan neurofibromatosis tipe 1, dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor colli. Kelainan genetik dapat menyebabkan pertumbuhan sel-sel tubuh yang tidak normal dan memicu pembentukan benjolan pada leher.

5. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan, seperti paparan bahan kimia berbahaya atau asap rokok, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor colli. Paparan bahan kimia berbahaya dan asap rokok dapat merusak sel-sel tubuh, memicu pembengkakan, dan berkontribusi pada pembentukan benjolan pada leher.

Penting untuk diingat bahwa penyebab tumor colli bisa kompleks, dan faktor-faktor di atas mungkin berinteraksi dalam setiap kasus. Jika seseorang mengalami gejala atau memiliki risiko tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan pengelolaan yang tepat.

Gejala Tumor Colli

Gejala tumor colli dapat bervariasi, dan beberapa di antaranya termasuk:

1. Benjolan pada leher

Gejala utama dari tumor colli adalah adanya benjolan pada leher. Benjolan ini dapat terasa keras atau lunak dan biasanya terletak di bagian depan atau samping leher. Ukuran benjolan dapat membesar secara perlahan atau tiba-tiba.

2. Pembengkakan kelenjar getah bening

Tumor colli terjadi karena pembengkakan kelenjar getah bening di daerah leher. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran pada kelenjar getah bening dan memicu terjadinya benjolan pada leher.

3. Nyeri leher

Beberapa pasien dengan faktor tumor colli mungkin mengalami nyeri leher yang terus-menerus atau sesekali muncul. Nyeri ini dapat dirasakan sebagai tekanan atau sakit yang tajam.

4. Kesulitan menelan

Tumor colli yang terletak di dekat tenggorokan atau esofagus dapat menyebabkan kesulitan menelan atau rasa sakit saat menelan. Hal ini dapat terjadi karena benjolan menekan atau menghalangi saluran pencernaan.

5. Batuk

Jika tumor colli berdekatan dengan saluran napas, ini dapat menyebabkan batuk yang berkepanjangan atau rasa sakit saat batuk. Benjolan dapat menekan atau menghalangi saluran napas, memicu gejala batuk.

6. Perubahan suara

Tumor colli yang terletak dekat dengan saraf laring atau pita suara dapat menyebabkan perubahan suara atau kesulitan bicara. Pasien mungkin mengalami suara serak, suara rendah, atau bahkan sulit untuk berbicara.

Jika seseorang mengalami gejala-gejala ini atau memiliki benjolan pada leher yang tidak hilang, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan diagnosis lebih lanjut.

Cara Mencegah Tumor Colli

1. Menerapkan Gaya Hidup Sehat

  • Konsumsi makanan yang sehat.
  • Berolahraga secara teratur.\Hindari merokok
  • Batasi konsumsi alkohol.

2. Hindari Paparan Radiasi

Jika terpapar radiasi di tempat kerja atau aktivitas tertentu, gunakan perlindungan seperti baju pelindung atau sarung tangan.

3. Jaga Kebersihan

  • Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar.
  • Cuci tangan secara teratur untuk mencegah infeksi bakteri atau virus.

4. Periksakan Diri Secara Teratur:

  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Jika ada benjolan pada leher atau gejala mencurigakan lainnya, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Penting untuk mengadopsi gaya hidup yang sehat dan menjaga kebersihan diri agar dapat mengurangi risiko terjadinya tumor colli. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki kekhawatiran atau gejala yang perlu dievaluasi lebih lanjut.

Tidak ada komentar