Mengenal Penyebab Leukimia, Jenis, Gejala dan Cara Mengatasinya

 


Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sel-sel darah putih di dalam tubuh. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel darah putih mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang tidak terkendali. Leukemia dapat terjadi baik pada anak-anak maupun pada dewasa. Namun, insiden penyakit ini lebih sering terjadi pada pasien anak-anak.

Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), leukemia menyumbang sekitar 31,5 persen dari semua kasus kanker pada anak di bawah usia 15 tahun di negara-negara industri. Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, angka kasus leukemia pada anak sudah mencapai 15,7 persen.

Sebelum memahami lebih lanjut tentang penyakit ini, ada beberapa faktor penyebab leukemia pada anak yang perlu diketahui.

Penyebab Leukemia

Berikut ini adalah beberapa penyebab penyakit leukemia pada anak yang harus diwaspadai, antara lain:

  • Menderita penyakit sistem kekebalan tubuh lain seperti downsyndrome, anemia fanconi, sindrom klinefelter, sindroom bloom (ataksia telangiectasia).
  • Terpapar asap rokok dalam jumlah besar dari keluarga atau dari lingkungan tempat tinggal.
  • Kurang menjaga kebersihan dan tidak menerapakn polah hidup yang sehat.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit sistem kekebalan tubuh, termasuk leukemia
  • Menjalani terapi radiasi atau kemotrapi jenis kanker yang lainnya.

Jenis-jenis Leukemia

Leukemia dapat dibagi menjadi dua kategori utama berdasarkan presentasi klinisnya, yaitu leukemia akut dan leukemia kronis. Pada leukemia kronis, kanker berkembang perlahan dengan gejala awal yang umumnya ringan. Di sisi lain, leukemia akut ditandai oleh perkembangan sel kanker yang sangat cepat dan gejalanya dapat memburuk dengan cepat pula. Leukemia akut memiliki tingkat keganasan yang lebih tinggi daripada leukemia kronis.Berdasarkan jenis sel darah putih yang terlibat, leukemia terbagi menjadi empat jenis utama, yakni:

1. Leukemia limfoblastik akut (ALL)

Acute lymphoblastic leukemia merupakan jenis leukemia yang terjadi ketika sel limfosit, jenis sel darah putih yang belum matang, mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol di sumsum tulang. Sel limfosit seharusnya berperan dalam melawan infeksi, namun pada kasus leukemia, sel limfosit tumbuh secara tidak normal dan dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.

2. Leukemia mieloblastik akut (AML)

Acute myeloblastic leukemia adalah jenis leukemia yang terjadi ketika sumsum tulang menghasilkan terlalu banyak sel mieloid yang tidak matang atau mieloblas. Sel mieloid merupakan jenis sel darah putih yang memiliki peran penting dalam melawan infeksi, membantu proses pembekuan darah, serta memproduksi sel darah merah dan trombosit.

3. Leukemia limfositik kronis (CLL)

Chronic myelocytic leukemia (CML) merupakan jenis leukemia di mana terjadi peningkatan jumlah sel limfosit yang tidak normal dan pertumbuhannya terjadi secara perlahan. CLL umumnya terjadi pada kelompok usia dewasa yang lebih tua, dan lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.

4. Leukemia myeloid kronis (CML)

Myelogenous leukemia kronis (CML) merupakan jenis leukemia yang terjadi ketika sel myeloid dewasa mengandung kromosom Philadelphia. CML biasanya terjadi pada orang dewasa dan memiliki tingkat perkembangan yang relatif lambat, sehingga pada awalnya mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun.

Terdapat beberapa jenis leukemia yang jarang terjadi, antara lain:

  • Leukemia sel rambut (hairy cell leukemia).
  • Leukemia mielomonositik kronis (chronic myelomonocytic leukemia).
  • Leukemia promielositik akut (promyelocytic acute leukemia).
  • Leukemia limfositik granular besar (large granular lymphocytic leukemia).
  • Juvenile myelomonocytic leukemia, yaitu jenis leukemia mielomonositik yang terjadi pada anak-anak di bawah usia 6 tahun.

Gejala Leukemia 

Gejala leukemia dapat bervariasi tergantung pada jenisnya, namun beberapa gejala umum yang sering dialami oleh penderita leukemia meliputi:

  • Kelelahan yang berlebihan dan kelemahan yang tidak biasa.
  • Demam dan berkeringat pada malam hari.
  • Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan yang tidak dijelaskan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha.
  • Mudah memar dan perdarahan yang tidak wajar.
  • Nyeri tulang atau sendi yang tidak dapat dijelaskan.
  • Infeksi yang sering terjadi atau sulit untuk sembuh.
  • Nyeri perut atau pembengkakan.
  • Sakit kepala yang persisten atau berulang.

Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut atau ada kekhawatiran tentang kondisi kesehatan Anda, penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi dan diagnosis yang tepat.

Apa Penyebab Leukemia?

Kerusakan pada DNA sel darah putih di dalam tubuh menyebabkan leukemia, yang mengakibatkan sel-sel tersebut berkembang biak secara tidak terkontrol.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena leukemia adalah:

  • Jika ada anggota keluarga yang menderita leukemia, maka risiko kamu terkena penyakit ini akan lebih besar.
  • Paparan radiasi yang tinggi, seperti yang terjadi pada korban bom atom atau pekerja nuklir, dapat meningkatkan risiko terkena leukemia.
  • Paparan bahan kimia tertentu, seperti benzena, dapat meningkatkan risiko terkena leukemia.

Beberapa jenis leukemia dikaitkan dengan gangguan genetik tertentu, seperti sindrom Down.

  • Kanker darah ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan Wanita.

Cara Mengatasi Penyakit Leukemia

Untuk mengatasi penyakit leukimia tergantung pada jenisnya dan tingkat keparahan penyakit, sebab dari sana kita mengetahui apa saja caranya.

 Berikut adalah beberapa langkah-langkah mengatasi penyakit leukimia yang perlu diketahui.

  • Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan dengan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker di dalam tubuh. Obat-obatan tersebut biasanya diberikan melalui infus atau pil.

  • Terapi radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar-x atau partikel energi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker di dalam tubuh. Terapi ini sering digunakan bersamaan dengan kemoterapi untuk memperkuat efek pengobatan.

  • Transplantasi sumsum tulang

Transplantasi sumsum tulang dilakukan dengan mengambil sumsum tulang dari orang yang sehat dan memindahkannya ke tubuh pasien leukemia untuk membantu memproduksi sel-sel darah sehat.

  • Obat-obatan imunoterapi

Obat-obatan imunoterapi membantu tubuh memerangi sel-sel kanker dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

  • Pencegahan infeksi

Pasien ini rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya melemah. Oleh karena itu, penting untuk mencegah infeksi dengan menghindari paparan terhadap orang yang sakit, menjaga kebersihan, dan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

  • Menjaga pola makan yang sehat

Makanan yang sehat dan bergizi dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, mempercepat pemulihan pasien leukemia, dan mengurangi efek samping dari pengobatan.

Demikianlah penjelasan mengenai leukemia dan langkah-langkah dalam mengatasinya. Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca, sekian dan terima kasih.


Tidak ada komentar