Jenis Penyakit yang Sering Diderita Oleh Lansia

Jenis Penyakit yang Sering Diderita Oleh Lansia

Lansia (lanjut usia) merupakan sebuah fase dalam kehidupan yang akan dialami oeh siapapun, karena bisa di bilang ini ada tahap akhir dari perjalanan manusia.

Diusia yang memasuki fase ini, manusia cenderung akan mengalami penurunan, baik dari segi fisik maupun daya tahan tubuh.

Daya tahan tubuh yang menurun tentu akan berdampak pada gampangnya seseorang untuk terkena penyakit.

Manusia yang sudah memasuki usia lanjut memang cenderung mengindap sebuah pernyakit tertentu yang memang dapat terjadi karena adanya proses penuaan yang menurunkan fungsi organ-organ tubuh, sehingga tidak bekerja dengan semestinya. Penyakit ini dapat membuat lansia menjadi kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

Penuaan dapat berpengaruh pada seluruh bagian tubuh, mulai dari rambut, kulit, otot, tulang, gigi, serta organ-organ tubuh, seperti otak, ginjal, dan jantung.

Lantas, apa saja sih penyakit yang sering dialami oleh para lansia? Daripada penasaran, yuk langsung simak saja penjelasan berikut ini.

Jenis Penyakit yang Sering Diderita Oleh Lansia

1. Inkontinensia urin

Inkontinensia urin adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat mengontrol proses buang air kecil, itulah sebabnya ia sering buang air kecil. Orang tua rentan terhadap penyakit ini karena otot-otot di sekitar kandung kemih dan saluran kemih melemah seiring bertambahnya usia.

Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh penyakit saraf yang mengatur proses buang air kecil atau oleh penyumbatan pada saluran kemih. Untuk mengobati kondisi ini, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat dan merekomendasikan latihan Kegel, terapi fisik, atau bahkan pembedahan.

 2. Stroke

Penderita stroke  mengalami kelemahan atau kelumpuhan di beberapa bagian tubuh. Setelah itu, pasien stroke dapat mengalami gangguan gerak dan bicara. Penyakit ini bisa bersifat sementara, tetapi bisa juga permanen.

Oleh karena itu, orang yang pulih dari stroke harus menjalani fisioterapi untuk memulihkan fungsi tubuh. Penderita stroke mungkin juga memerlukan bantuan untuk aktivitas hidup sehari-hari, seperti makan, mandi, berpakaian, dan buang air kecil atau  besar.

 3. Diabetes

Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya  gula darah  dalam tubuh. Kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol  dapat menyebabkan penderita diabetes sering merasa haus. Mereka  sering minum dan otomatis  sering buang air kecil. Beberapa gejala  diabetes lainnya termasuk sering kesemutan, mati rasa, luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh, dan kelelahan.

Selain itu,  diabetes yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah dan saraf. Akibatnya, penderita diabetes bisa mengalami kesemutan, mati rasa atau bahkan sering mengompol karena rusaknya saraf yang mengontrol buang air kecil.

 Untuk mengatasi penyakit ini, penderita diabetes harus mengontrol kadar gula darahnya dengan minum obat dan pola hidup  sehat. Penderita diabetes juga harus menjaga kebersihannya agar tidak tertular.

4. Hipertensi

Hipertensi atau hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah yang mencapai nilai 130/80 mmHg atau lebih. Penyakit ini biasanya tanpa gejala, tetapi beberapa pasien mungkin mengalami  pusing, epistaksis atau kesulitan bernapas.

Hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan serangan jantung, masalah ginjal, masalah penglihatan dan stroke. Dokter biasanya meresepkan obat antihipertensi untuk mengobati dan  mengontrol tekanan darah tinggi.

Salah satu  obat yang menurunkan tekanan darah  adalah  diuretik. Saat menggunakan obat ini, pasien  lebih sering buang air kecil. Selain obat-obatan, hipertensi dapat diobati dengan pola hidup sehat, termasuk  diet rendah garam.

5. Penyakit Jantung

Kekuatan otot jantung yang menua dapat melemah, demikian juga  fungsinya dalam memompa darah. Apalagi jika lansia jarang beraktivitas sejak usia muda atau memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) dan aterosklerosis. Penyakit jantung yang sering dijumpai lansia adalah penyakit jantung koroner, gagal jantung dan serangan jantung.

Untuk orang lanjut usia dengan penyakit jantung, dokter  memberikan obat-obatan yang memperkuat kerja jantung, mengurangi beban pada jantung dan mencegah komplikasi. Jika perlu, dokter juga  menyarankan operasi jantung.

Lansia yang menderita penyakit-penyakit tersebut di atas, apalagi jika kondisinya sudah parah,  mengalami keterbatasan gerak dan  aktivitas. Beberapa dari mereka bahkan harus berbaring di tempat tidur dalam waktu yang lama. Hal ini dapat menyebabkan masalah baru seperti radang paru-paru atau ulkus dekubitus.

Masalah yang paling umum pada lansia dengan kondisi ini adalah kesulitan  buang air besar (BAB) dan kesulitan buang air kecil (BAK). Selain keterbatasan mobilitas, beberapa penyakit dan obat-obatan menyebabkan lansia  sering buang air kecil dan tidak dapat mengontrolnya sehingga  sering mengompol.

Itu sebabnya orang tua membutuhkan popok dewasa. Namun jangan sembarangan memilih popok dewasa. Pilih ukuran popok yang tepat, lembut dan menyerap. Ingatlah untuk mengganti popok secara teratur untuk menghindari iritasi kulit di area bokong dan selangkangan yang dapat berkembang menjadi infeksi. 

Tidak ada komentar